JAKARTA. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (3/4). Mengutip Bloomberg, Rabu (3/4), rupiah spot ditutup melemah 0,14% ke level Simbol Rupiah 15.920 per dolar AS. Sementara rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) justru menguat tipis 0,07% ke level Mata Uang Rupiah 15.923 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi berlanjut di area perdagangan Kamis (4/4).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah melanjutkan tren pelemahan hari ini pasca rilis data kegiatan ekonomi Amerika Serikat yang mana mengindikasikan solidnya dunia usaha negeri Paman Sam tersebut. Yang teranyar, data manufaktur Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa sektor manufaktur Amerika sudah ada berada pada fase ekspansi yang akhirnya memacu penguatan indeks dolar.
Rupiah sempat menguat terbatas pada awal pembukaan perdagangan hari ini, setelahnya rilis data Caixin China PMI Services, yang dimaksud naik ke level 52,7 dari sebelumnya 52,5. Angka yang dimaksud menunjukan pemulihan sektor jasa di area China. Namun, rupiah kemudian melanjutkan pelemahannya hingga ditutup melemah ke level Simbol Rupiah 15.920 per dolar AS.
Pengamat Komoditas dan juga Mata Uang Lukman Leong menilai, pelemahan rupiah tertekan dolar Amerika Serikat yang dimaksud masih sangat kuat di sebulan terakhir. Hal itu menyusul data-data kegiatan ekonomi Amerika yang mana lebih lanjut kuat.
Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh sentimen risk-off di lingkungan ekonomi ekuitas. Dimana, pemodal cenderung menghindari mata uang kemudian aset berisiko pada antisipasi data penting tenaga kerja Negeri Paman Sam yaitu Non Farm Payroll (NFP) Hari Jumat (5/4) akhir pekan ini.
Lukman memperkirakan rupiah akan melemah terbatas di dalam perdagangan, Kamis (4/4). Tentunya, apabila rupiah telah sangat mendekati level psikologis Rupiah 16.000 per dolar AS, maka Bank Indonesia (BI) pasti akan melakukan intervensi.
“Rupiah diperkirakan cenderung melemah terbatas di area perdagangan besok,” jelas Lukman untuk Kontan.co.id, Rabu (3/4).
Josua turut mengamati prospek nilai tukar rupiah melemah terbatas di dalam sedang ekspektasi dari rilis data ekonomi Amerika Serikat hari ini yakni ADP Employment Change. Laporan inovasi tenaga kerja Amerika Serikat itu diprediksi naik ke level 150 ribu dari sebelumnya 140 ribu.
“Peningkatan ADP Employment Change yang disebutkan memberikan sinyal bahwa lingkungan ekonomi tenaga kerja di tempat Negeri Paman Sam masih relatif ketat,” kata Josua terhadap Kontan.co.id, Rabu (3/4).
Josua memperkirakan rupiah bergerak pada kisaran Simbol Rupiah 15.875 – Simbol Rupiah 16.000 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (4/4).
Sedangkan, Lukman memproyeksi rupiah bergerak di dalam kisaran Mata Uang Rupiah 15.850 – Mata Uang Rupiah 16.000 per dolar AS.