Pesan Kemenag untuk Jemaah Haji: Tidak Usah Bawa Beras

Pesan Kemenag untuk Jemaah Haji: Tidak Usah Bawa Beras

JAKARTA. otoritas berjanji untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia selama beribadah di area Tanah Suci. Salah satunya diwijudkan dengan memberikan konsumsi secara penuh di dalam Pusat Kota Makkah Al-Mukaromah. 

Melansir Kemenag.go.id, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah menyiapkan 84 kali konsumsi selama di area Makkah juga 15 kali ditambah 1 kali snack ketika masa puncak haji di area Arafah, Muzdalifa, dan juga Mina (Armuzna).

Bacaan Lainnya

Menurut Kasie Konsumsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah Beny Darmawan, khusus tahun ini, jemaah Indonesia selama pada Arab Saudi akan makan 3 kali sehari dengan menu yang telah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara.

“Karena telah mendapat full makan, jemaah yang digunakan masih di area Tanah Air tidak ada usah menghadirkan makanan seperti beras dan juga lainnya,” imbuh Beny.

84 Kali Makan Selama 28 Hari

Jemaah haji Indonesia akan berada di tempat Pusat Kota Makkah selama lebih besar kurang 28 hari. Selama itu, jemaah akan mendapat tiga kali makan setiap harinya, yaitu pagi, siang, dan juga malam. 

“Jemaah akan mendapatkan makan tiga kali sehari, sehingga total akan memperoleh 84 kali makan selama 28 hari,” papar Beny.

Beny mengingatkan untuk seluruh jemaah agar ketika mendapatkan makanan, harus segera mengonsumsinya. 

“Harap dikonsumsi sesuai dengan jam yang mana tertera pada kemasan (boks) makanan. Biasanya jemaah kita suka menunda-nunda, ini jangan diadakan dikarenakan kalau lewat waktunya, makanan telah tidaklah layak dikonsumsi,” tutur Beny.

Ia menambahkan sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan, pihaknya juga telah lama melatih para juru masak dari penyedia catering di area Makkah. 

“Ada 57 penyedia catering di dalam Makkah, juga ini kita sudah ada melakukan pelatihan bagi para juru masaknya. Narasumbernya juga diambil dari tenaga-tenaga profesional,” tuturnya.

Dia menambahkan, menu makanan juga telah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. Misalnya sekadar pada waktu makan pagi ada menu nasi kuning, telur, sayur kemudian buah. Khusus untuk lansia, menu akan disesuaikan dengan kebutuhan, seperti bubur kelompok atau makanan yang tersebut tidaklah keras.

“Kita juga memprioritaskan menu untuk jamaah haji lansia. Menunya khusus, misalnya nasi lebih besar lembut atau nasi regu atau bubur,” tutup Beny.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *