NEW YORK – Sebanyak 60 orang tewas kemudian lebih besar dari 140 orang terluka ketika para teroris bersenjata mengurangi tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser di dalam dekat Wilayah Moskow pada hari terakhir pekan (22/3/2024).
Ini menjadi salah satu serangan paling mematikan pada Rusia di beberapa dekade.
Kelompok Negara Islam (ISIS) yang dimaksud pernah mencoba menguasai sebagian besar wilayah Irak serta Suriah, mengaku bertanggung jawab berhadapan dengan serangan tersebut. Belum dapat dipastikan kebenaran klaim tersebut.
Para pemimpin dunia segera mengutuk aksi teroris tersebut.
“Para anggota Dewan Ketenteraman mengutuk keras serangan teroris yang keji kemudian pengecut pada gedung konser di area Krasnogorsk, Wilayah Moskow, Federasi Rusia, pada 22 Maret 2024. Para anggota Dewan Ketenteraman menggarisbawahi perlunya memohon pertanggungjawaban para pelaku, penyelenggara, penyandang dana lalu sponsor tindakan terorisme tercela ini dan juga mengakibatkan mereka ke pengadilan,” ungkap pernyataan Dewan Kemanan PBB.
Juru Bicara Gedung Putih John Kirby menyatakan, “Gambar-gambarnya sangat mengerikan lalu sulit untuk dilihat, dan juga pikiran kita jelas tertuju pada para korban serangan penembakan yang tersebut sangat mengerikan ini.”
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menegaskan, “Seluruh komunitas dunia wajib mengutuk kejahatan mengerikan ini. Semua upaya dijalankan untuk menyelamatkan manusia.”
Adapun Penasihat Presiden negeri Ukraina Mykhailo Podolyak menyatakan, “Mari kita jujur mengenai hal ini: tanah Ukraina sebanding sekali tiada ada hubungannya dengan kejadian ini.”
“Kami menghadapi konflik besar-besaran serta habis-habisan dengan tentara reguler Rusia kemudian Federasi Rusia sebagai sebuah negara. Dan apa pun yang mana terjadi, semuanya akan diputuskan di dalam medan perang,” ujar Podolyak.