. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2023. Kendati begitu, laba bersih entitas Grup Djarum ini masih mengalami tekanan.
Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2023, TOWR membukukan pendapatan sebesar Mata Uang Rupiah 11,74 triliun. Pendapatan ini melonjak 6,39% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rupiah 11,03 triliun.
Rinciannya pendapatan sewa berkontribusi Simbol Rupiah 10,53 triliun atau naik 3,14% secara tahunan. Kemudian pendapatan jasa juga lainnya melonjak 46,51% YoY menjadi Simbol Rupiah 1,20 triliun.
Di sisi lain, TOWR harus menanggung depresiasi serta amortisasi sebesar Rupiah 2,84 triliun. Emiten menara telekomunikasi ini juga harus menanggung beban pokok pendapatan lainnya senilai Rupiah 684,48 miliar.
Beban pokok pendapatan entitas usaha Protelindo ini juga bergabung meningkat 21,04% secara tahunan menjadi Mata Uang Rupiah 3,52 triliun. Adapun dalam 2022, beban pokok TOWR mencapai Rupiah 2,91 triliun.
Laba usaha TOWR masih mampu bertumbuh sebesar 1,66% YoY menjadi Rupiah 6,94 triliun selama 2023. Sebagai pembanding, laba usaha TOWR dalam 2022 mencapai Mata Uang Rupiah 6,82 triliun.
Namun laba bidang usaha itu harus tergerus oleh biaya keuangan yang dimaksud membengkak 19,49% menjadi Mata Uang Rupiah 2,85 triliun. Padahal dalam tahun sebelumnya, pos biaya keuangan TOWR cuma di tempat Simbol Rupiah 2,39 triliun.
Alhasil, laba tahun berjalan yang tersebut dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk TOWR mencapai Simbol Rupiah 3,25 triliun pada 2023. Ini adalah terkoreksi 5,49% YoY dari Mata Uang Rupiah 3,44 triliun.
Di samping itu, total aset TOWR per 31 Desember 2023 mencapai Simbol Rupiah 68,41 triliun atau naik 4,26% YoY dari kedudukan 31 Desember 2022 di tempat Rupiah 65,62 triliun.
Total liabilitas TOWR terpantau meningkat dari Simbol Rupiah 51,19 triliun menjadi Rupiah 51,90 triliun per 31 Desember 2023. Lalu, total ekuitas TOWR melonjak dari Mata Uang Rupiah 14,43 triliun menjadi Mata Uang Rupiah 16,51 triliun.