Eks Dubes Amerika Serikat untuk NATO: Ancaman Perang Nuklir oleh Presiden Rusia Realistis

Eks Dubes Amerika Serikat untuk NATO: Ancaman Perang Nuklir oleh Presiden Rusia Realistis

WASHINGTON – Presiden Vladimir Presiden Rusia telah dilakukan mengulangi ancamannya akan terjadinya armageddon nuklir jikalau wilayah Rusia terancam.

Pada hari Rabu atau mendekati pemilihan presiden (pilpres) Rusia minggu ini, ia mengungkapkan terhadap media setempat bahwa beliau tiada meninjau perlunya pemakaian senjata nuklir pada Ukraina.

Bacaan Lainnya

Namun Presiden Rusia mengingatkan negara-negara Barat bahwa Rusia secara teknis siap untuk konflik nuklir.

Menurutnya, apabila Amerika Serikat (AS) mengirim pasukan ke Ukraina, tindakan yang disebutkan akan dianggap sebagai eskalasi peperangan yang signifikan.

“Bagi kami [konflik Ukraina] adalah permasalahan hidup lalu mati; bagi dia ini adalah permasalahan meningkatkan tempat taktis merekan [secara global dan juga di dalam Eropa],” kata Putin.

Putin menegaskan bahwa Rusia siap jikalau Amerika Serikat mencoba “bermain ayam”.

“Moskow siap menggunakan senjata nuklir juga menganggap persenjataannya tambahan canggih dibandingkan milik negara lain,” tegas Putin.

Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk NATO Kurt Volker mengungkapkan untuk acara Riz Khan Show di area Al Arabiya English bahwa ancaman Presiden Pemimpin Rusia harus ditanggapi dengan serius.

“Jika Rusia benar-benar diserang juga jikalau orang-orang berupaya menggulingkan pemerintah Rusia atau merebut wilayah Rusia, maka saya pikir penyelenggaraan senjata nuklir oleh Rusia bisa jadi menjadi hal yang dimaksud realistis,” katanya.

“Itu adalah bagian dari doktrin merekan untuk membela diri. Namun kenyataannya pada di tempat ini adalah tiada ada yang tersebut menyerang atau mengancam Rusia. Rusialah yang tersebut mencoba merebut wilayah tetangganya,” lanjut dia, yang tersebut dilansir Hari Jumat (15/4/2024).

Namun Volker, yang mana juga mantan Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Ukraina, yakin situasi pada waktu ini tidaklah dapat membenarkan respons nuklir Rusia.

“Dan di hal ini, pemakaian senjata nuklir bukanlah bagian dari doktrin mereka. Menggunakan merekan tiada akan mencapai tujuan mereka untuk merebut wilayah Ukraina, juga hal ini juga akan mengundang respons yang mana lebih tinggi dengan segera terhadap pasukan Rusia dibandingkan yang kita lihat sampai ketika ini. Jadi saya skeptis bahwa mereka akan benar-benar menggunakan senjata nuklir, meskipun merekan suka melontarkan ancaman tersebut,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *