Beda Nasib Harga Batubara serta Nikel

Beda Nasib Harga Batubara juga Nikel

Harga komoditas pertambangan merangkak naik sepekan terakhir. Perbaikan data perekonomian China menjadi pendorongnya.

Berdasarkan data Trading Economics, harga jual batubara bertengger di area US$ 132,25 per ton atau naik 2,60% WtW. Adapun untuk tarif nikel juga menguat 1,97% WtW ke US$ 16.845 per Rabu (3/4) pukul 19.19 WIB.

Bacaan Lainnya

Pengamat Komoditas serta Mata Uang Lukman Leong mengatakan, kenaikan dua komoditas tambang itu didorong data perekonomian China yang mana membaik. Sebagai importir komoditas terbesar, perbaikan kegiatan ekonomi China memacu ekspektasi kenaikan permintaan.

Adapun Ukuran manajer pembelian atau Purchasing Managers' Index (PMI) Proses Produksi China naik menjadi 50,8 di tempat Maret 2024 dari bulan sebelumnya dalam 49,1.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi juga sependapat. Ia juga menambahkan, untuk batubara juga didorong terjadinya perlambatan pengiriman ke Eropa.

“Faktor lainnya dikarenakan kenaikan harga jual minyak dunia sehingga berdampak pada komoditas substitusinya,” kata beliau untuk Kontan.co.id, Rabu (3/4).

Namun, kedua analis setuju bahwa kenaikan biaya batubara hanya saja sesaat. Menurut Ibrahim, ketika tensi geopolitik di dalam Timur Tengah membaik maka nilai batubara akan kembali jatuh.

Ibrahim memperkirakan harganya di tempat US$ 130 per ton hingga akhir tahun. Sementara Lukman memperkirakan harganya di area rentang US$ 115 – US$ 140 per ton.

Di sisi lain, harga jual nikel justru masih miliki ruang untuk naik. Ibrahim menyebutkan, memang benar nilai nikel sempat jatuh dari level tertingginya. Meski begitu, penurunannya tidak ada menyentuh di dalam bawah US$ 15.000 per ton.

Potensi kenaikan harga jual nikel masih didorong sentimen utamanya, yakni diversifikasi ke kendaraan listrik. Sebagai substansi utama pembuat sel kendaraan listrik, prospek harga jual nikel pun masih akan menguat, kendati perlahan seiring progres peralihan ke kendaraan listrik.

Ditambah, kata Ibrahim, pasokan bijih nikel semakin terbatas dengan Indonesia tidaklah ekspor bijih nikel, melainkan barang jadi.

“Hanya Filipina lalu Myanmar yang dimaksud masih ekspor bijih nikel, sehingga produksinya pas-pasan,” katanya.

Dus, Ibrahim memperkirakan nilai nikel diperkirakan di dalam US$ 18.500 per ton.




Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *